Permintaan Rahasia Israel kepada Otoritas Palestina untuk Operasi Penyeberangan Rafah

magic-games.net

magic-games.net – Sebuah laporan dari Axios mengungkapkan dugaan bahwa Israel secara rahasia telah meminta Otoritas Palestina (PA) untuk mengoperasikan penyeberangan Rafah di Jalur Gaza. Empat sumber yang terdiri dari pejabat senior Israel, Amerika Serikat, dan Otoritas Palestina memberikan keterangan tentang permintaan tersebut.

Permintaan ini diduga didorong oleh ancaman Mesir untuk memblokir pengiriman bantuan jika pasukan Israel terus melanjutkan serangan terhadap Rafah, seperti dikutip dari Jerusalem Post. Mesir telah menghentikan pengiriman bantuan melalui penyeberangan Kerem Shalom dan berjanji akan menunda bantuan hingga pasukan Israel menarik diri dari Rafah.

Menteri Keamanan Israel, Yoav Gallant, telah menghubungi Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, untuk membahas situasi tersebut. Dalam percakapan tersebut, Bapak Gallant menyatakan kesediaan Israel untuk mempertimbangkan berbagai solusi untuk penyeberangan Rafah, dengan syarat tidak adanya keterlibatan Hamas.

Pemerintah Israel juga sedang berupaya mendorong adanya kepemimpinan Palestina yang tidak terikat dengan Hamas untuk terlibat dalam pengelolaan penyeberangan tersebut. Akan tetapi, syarat untuk mengambil alih penyeberangan harus dilakukan dengan seksama dan harus diidentifikasi sebagai komite bantuan lokal, bukan sebagai ekstensi dari PA.

Jika permintaan ini benar dan dipenuhi, maka hal ini akan menjadi undangan pertama Israel kepada Otoritas Palestina untuk berpartisipasi atau memfasilitasi isu-isu yang terkait dengan konflik.

Namun, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dilaporkan merasa marah atas permintaan Israel. Beliau menegaskan bahwa Otoritas Palestina tidak akan menyetujui tindakan rahasia yang diinginkan Israel. Selain itu, pejabat kepresidenan Palestina juga menuntut agar Israel melepaskan pendapatan pajak yang selama ini ditahan oleh Menteri Keuangan Israel, Bapak Bazael Smotrich.

Permintaan rahasia Israel muncul pada saat mereka melakukan serangan besar-besaran terhadap Rafah di Jalur Gaza. Serangan ini terjadi dalam konteks agresi Israel yang telah berlangsung sejak Oktober 2023, yang telah mengakibatkan hampir 35.000 korban jiwa di Palestina.

Continue Reading

Protes Kampus AS Terkait Konflik Israel-Hamas Picu Tindakan Keras dan Kuliah Online

magic-games.net

magic-games.net – Universitas terkemuka di Amerika Serikat, termasuk Yale dan Columbia, mengalami peningkatan ketegangan akibat demonstrasi mahasiswa terkait dengan konflik antara Israel dan Hamas. Aksi protes ini telah mengakibatkan penangkapan puluhan mahasiswa di Yale, dan pengalihan secara keseluruhan ke pembelajaran online di Columbia.

Penanganan Penangkapan di Yale dan Kebijakan Disipliner

Universitas Yale mencatat penangkapan 47 individu yang menolak bubar dari aksi demonstrasi. Pihak universitas menyatakan bahwa tindakan ini adalah langkah penting untuk menjaga keselamatan komunitas akademik. Mahasiswa yang terlibat dalam protes dan ditangkap akan menghadapi proses disipliner, yang berpotensi mengarah pada sanksi seperti teguran, masa percobaan, atau bahkan skorsing.

“Perkemahan Solidaritas Gaza” di Columbia dan Isu Anti-Semitisme

Di Columbia, mahasiswa yang berdemo mendirikan “Perkemahan Solidaritas Gaza” yang memicu laporan tentang kasus-kasus intimidasi dan anti-Semitisme. Rektor Universitas Columbia, Nemat Shafik, menyampaikan kekhawatiran melalui surat terbuka dan menegaskan bahwa segala bentuk perilaku pelecehan adalah tidak dapat diterima, menjanjikan tindakan terhadap pelaku.

Reaksi terhadap Protes Pro-Palestina dan Langkah Keamanan

Demonstrasi pro-Palestina yang menuntut divestasi dari perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan Israel telah mengakibatkan penangkapan massal setelah pihak universitas memanggil kepolisian. Tindakan ini meningkatkan ketegangan dan mendorong kehadiran yang lebih besar dalam demonstrasi yang berlangsung selama akhir pekan.

Peran Universitas dalam Diskursus Budaya AS

Serangan Hamas pada 7 Oktober dan reaksi militer Israel telah menyulut perbincangan luas di AS, dengan universitas menjadi panggung utama untuk debat budaya dan politik. Kampus-kampus ini menjadi microcosm bagi ketegangan geopolitik global yang mempengaruhi lingkungan akademis dan mahasiswa.

Serangkaian demonstrasi yang berkaitan dengan konflik Israel-Hamas telah memicu respons keras dari universitas-universitas di AS, termasuk penangkapan dan peralihan ke pembelajaran online. Tindakan ini merupakan reaksi terhadap pelecehan dan kekerasan yang muncul dari aksi protes, serta langkah preventif untuk menjaga keseimbangan dan keamanan di kampus. Universitas-universitas tersebut saat ini berada di garis depan debat budaya yang lebih luas, mencerminkan ketegangan geopolitik yang mempengaruhi komunitas global.

Continue Reading