Pengujian Hewan Dalam Bidang Farmasi – Pengujian dan eksperimen pada hewan akan menjadi masa lalu, menyelamatkan hingga 115 juta hewan setiap tahun, berkat kemitraan antara empat perusahaan farmasi besar, sebuah perusahaan teknologi besar, dan pemerintah Israel. Bersama-sama mereka akan membentuk AION Labs, yang akan mempelopori dan mendanai proyek-proyek untuk menciptakan model komputer Kecerdasan Buatan (AI) yang akan memungkinkan mereka untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji perawatan dan obat-obatan lebih cepat yang akan sepenuhnya menghilangkan kebutuhan untuk pengujian pada hewan.
Kolaborasi baru yang menarik Spaceman ini melibatkan perusahaan farmasi AstraZeneca, Pfizer, Merck, dan Teva, serta Amazon Web Services (AWS) dan Israel Biotech Fund (IBF). CEO AION Labs yang baru diangkat, Mati Gill, mengatakan; ‘[Aion Labs] siap mengubah proses penemuan dan pengembangan terapi. Dengan kumpulan bakat yang kuat, teknologi AI sebagai inti kami… kami berharap dapat berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan umat manusia.’ Tn. Gill menambahkan bahwa ia ‘merasa terhormat memimpin inisiatif yang sangat berarti’ yang akan membantu ‘menyelesaikan banyak masalah kesehatan kritis di dunia.’
Menggantikan Pengujian Hewan Dalam Bidang Farmasi
Pelopor lain dari Model Komputer AI adalah perusahaan BioTek berbasis di Israel, CytoReason, yang mengembangkan model komputerisasi pertama dari penyakit manusia. Teknologi inovatif ini saat ini digunakan oleh perusahaan farmasi, yang memungkinkan mereka untuk ‘mengembangkan terapi yang tepat untuk pasien yang tepat, pada waktu yang tepat. CEO CytoReason, David Harel, menjelaskan cara kerja proses mereka. “Apa yang dilakukan CytoReason adalah memodelkan tubuh manusia dalam berbagai penyakit; kami membangun simulator tentang bagaimana tubuh berperilaku dalam kondisi tertentu, dan simulator tersebut cukup akurat untuk digunakan dalam pengembangan obat, di antara hal-hal lainnya. Ketika Anda memiliki simulator, Anda dapat mengujinya dan menghasilkan prediksi tentang bagaimana tubuh akan bereaksi terhadap obat-obatan ini relatif terhadap perawatan yang ada”.
Selain lebih efisien, ada berbagai manfaat menggunakan model yang dihasilkan komputer untuk mengembangkan dan menguji obat baru. Menggunakan pemodelan AI juga dapat terbukti menjadi pilihan yang jauh lebih aman untuk memperkenalkan pengobatan baru bagi manusia daripada pengujian pada hewan. Penelitian telah menunjukkan bahwa saat ini hingga 90% obat yang diteliti gagal setelah memberikan hasil positif dengan pengujian pada hewan, baik karena obat tersebut tidak bekerja atau menyebabkan terlalu banyak efek samping. Masa depan penggunaan pemodelan komputer juga akan menjadi lompatan besar bagi kesejahteraan dan hak-hak hewan, dengan menyelamatkan hingga 115 juta hewan dari eksperimen di seluruh dunia.