magic-games.net – Sebagai pendiri dan CEO Nvidia, Jensen Huang telah menjadi tokoh sentral dalam industri teknologi, terutama di Taiwan, tempat kelahirannya. Di bawah kepemimpinannya, Nvidia kini memiliki valuasi pasar lebih dari USD 3 triliun. Menurut data terbaru dari Forbes, kekayaan Huang telah mencapai angka mengesankan sebesar USD 107 miliar, setara dengan lebih dari Rp 1.700 triliun.
Popularitas Huang di Taiwan: Antara Teknologi dan Selebriti
Di Taiwan, popularitas Huang semakin meningkat, terutama di kalangan penggemar teknologi dan masyarakat umum. Huang diperlakukan layaknya bintang rock, seringkali dikerumuni oleh para penggemar yang berharap bisa berfoto atau mendapatkan tanda tangan darinya. Meskipun profesi utamanya adalah sebagai insinyur berusia 61 tahun, kehadiran Huang selalu menjadi pusat perhatian.
Bob O’Donnell, seorang analis teknologi yang dikutip oleh BBC, menyatakan, “Dia benar-benar diperlakukan seperti bintang rock. Jensen melihat peluang ini untuk mengembangkan Nvidia dan dia tampaknya menikmati momen ini.”
Kehadiran Huang di Computex Taipei
Pada kunjungan terbarunya ke pameran Computex di Taipei, Huang tampil dengan jaket motor mewah dari Tom Ford yang bernilai USD 9.000. Kehadirannya di pameran ini menarik perhatian besar, terutama dari pengunjung wanita. Meskipun Huang telah meninggalkan Taiwan pada usia lima tahun, ia tetap berpartisipasi aktif dalam acara dan berinteraksi dengan para penggemar, termasuk menandatangani sebuah autograf yang cukup kontroversial.
Pengaruh Huang dan Nvidia dalam Industri AI
Nvidia telah menjadi pemain kunci dalam revolusi teknologi kecerdasan buatan (AI), dengan chip mereka yang sangat diminati. Konflik geopolitik antara Amerika Serikat dan China atas chip kelas atas, termasuk untuk AI, menambah tingkat ketegangan, sementara Taiwan memainkan peran penting sebagai produsen hampir semua chip tercanggih di dunia melalui TSMC.
Keberhasilan Nvidia dan Huang telah menjadi sumber kebanggaan bagi Taiwan, yang secara politis adalah pulau dengan pemerintahan sendiri yang diklaim oleh China. Ekspor chip dari Taiwan tidak hanya vital bagi ekonomi lokal tetapi juga sebagai alat soft power yang signifikan.
Komitmen Huang terhadap Taiwan
Huang, yang berbasis di Santa Clara, California, sering mengunjungi Taiwan dan menegaskan bahwa Nvidia akan terus berinvestasi di pulau tersebut. Dalam sebuah pidato di stadion penuh di Taipei, ia menyoroti pentingnya Taiwan dalam membangun infrastruktur AI, yang telah membantu kebangkitan Nvidia. “Taiwan adalah pahlawan tanpa tanda jasa, pilar dunia yang teguh,” kata Huang.
Baru-baru ini, Huang mengumumkan bahwa Nvidia berencana untuk membangun sebuah kantor pusat regional di Taiwan, yang merupakan berita positif bagi negara tersebut. Saham Nvidia telah naik lebih dari 200% selama tahun terakhir, dan tampaknya akan terus memperkuat posisi Huang sebagai pemimpin industri teknologi.